Quo Vadis General Average: Dipertahankan atau Dihapus?

SEPINTAS GENERAL AVERAGE

Menurut Profesor William Tetley, seorang pakar kenamaan dalam bidang maritime law dari Kanada, general average adalah bentuk penyebaran risiko transportasi laut yang sudah eksis sejak lama sebelum marine insurance.

General average berasal dari konsep kuno dan dapat dilacak ke “lex Rhodia de lactu” yang kemungkinan ada di abad ke-4 BC:

“The Rhodian law decrees that, if in order to lighten a ship, merchandise has been thrown overboard, that which has been given for all should be replaced by the contribution of all.”

Konsep ini telah mengalami revolusi dan reformasi bertahun-tahun, serta masih berlaku di perdagangan maritim moderen saat ini.

Meski general average dan marine insurance sama-sama cabang ilmu marimite law yang berdiri sendiri, tapi keduanya sangat erat berkaitan karena polis marine, baik hull, cargo dan freight memberikan jaminan atas kontribusi biaya general average yang harus ditanggung oleh masing-masing interest (hull atau cargo).

PENYERAGAMAN ATURAN

Dalam perjalanannya, klaim general average di industri maritim demikian banyak sementara aplikasinya bervariasi sehingga dalam sebuah konferensi di Glasgow tahun 1860 diadopsi beberapa resolusi yang dikenal dengan “The Glasgow Resolutions”.

Dalam Kongres Internasional mengenai General Average tahun 1864 dihasilkan 11 Rules penyeragaman yang dikenal dengan “The York Rules”.

Tahun1877 diadakan konferensi lanjutan mengenai general average di kota Antwerp untuk mereformasi “York Rules 1864” sehinggal dihasilkan “The York and Antwerp Rules” yang mulai dilekatkan ke dalam bill of lading, charterparty dan polis marine insurance pada tanggal 1 Januari 1877.

Dalam konferensi di Liverpool tahun 1890, diadopsi beberapa penambahan aturan penyeragaman yang dikenal dengan nama yang digunakan hingga sekarang, “The York-Antwerp Rules” (YAR).

Selanjutnya, dilakukan lagi beberapa reformasi aturan pada tahun 1924, 1950, 1974, 1994 dan 2004.

Yang terkini adalah disetujuinya YAR 2016 dalam konferensi internasional ke-42 Comite Maritime International (CMI) dari tanggal 3 Mei s/d 6 Mei 2016 di New York.

MASA DEPAN “GENERAL AVERAGE”

Konsep general average mungkin salah satu cabang ilmu maritime law yang paling intens & banyak mendapat kritik meski sudah berkembang ratusan tahun.

Sejak tahun 1877, konsep general average sudah mendapatkan kritikan dari kalangan praktisi di industri maritim.

Hingga kini, secara garis besar kritik yang paling sering disuarakan antara lain:

  1. Terlalu kompleks
  2. Memakan waktu lama
  3. Terlalu mahal
  4. Sistemnya rentan disalahgunakan oleh pengusaha kapal yang nakal

ARGUMENTASI KONTRA GENERAL AVERAGE

General average dinilai sangat memakan waktu dan berbiaya mahal. Kapal kontainer yang menjadi subyek dalam general average melibatkan ribuan kontainer dengan ribuan kepentingan dan masing-masing memiliki asuransi cargo yang berbeda.

Makin banyak kepentingan cargo yang terlibat, makan lama penyelesaiannya karena general average melibatkan penyelesaian dari banyak perusahaan asuransi.

Sering juga terjadi keterlambatan, terlepas dari dispute yang muncul, sejak dari menyiapkan waktu untuk meminta jaminan general average, mengumpulkan dokumentasi dan penyelesaian klaimnya jika pernyataan final sudah dikeluarkan.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh UNCTAD dan dituangkan dalam sebuah laporan tahun 1994, hampir semua responden yang ditanya, consignee tidak familiar dengan general average dan di sisi lain shipowner menemui kesulitan jika harus meminta jaminan karena consignee tidak mengerti general average & banyak yang tidak mengasuransikan muatannya. Banyak juga responden yang memberikan tanggapan bahwa sistem general average terlalu kompleks dan membutuhkan penyederhanaan, serta banyak permasalahan lainnya.

Laporan yang sama menyebutkan di dalam salah satu kesimpulannya bahwa tidak ada atau sedikit tempat bagi general average di marine insurance atau di perdagangan maritim secara keseluruhan. Beberapa komunitas di industri marine insurance malah menyuarakan cara efektif untuk menyederhanakan general average adalah dengan menghilangkannya sama sekali.

Sebuah laporan tahun 2013 yang dibuat oleh kantor pengacara odi Amerika Serikat menyebutkan bahwa setelah dikeluarkannya General Average Statement tidak serta merta menghasilkan resolusi. Kadang-kadang nilai kontribusi masih harus dihitung oleh pengadilan atau badan arbitrase, yang bisa memakan waktu bertahun-tahun. Meskipun general average memberikan aturan-aturan yang spesifik, tapi dalam berkebalikan dalam prakteknya karena kompleksnya perhitungan dan/atau proses litigasi.

Jadi sejak bertahun-tahun sebelumnya, upaya reformasi telah disuarakan untuk memperbaiki sistem atau menghapus sama sekali praktek general average dan membiarkan kreasi di pasar asuransi yang mengambil alih potensi kerugian pemilik kapal.

Menurut Profesor William Tetley:

“General average was a useful concept before the advent of marine insurance. It has grown far beyond its original parameters and has become more and more oriented in favour of shipowners and the average adjusting profession. It serves little beneficial use, while it is a complicated, expensive, often unfair and time-consuming mechanism, and out of step with contemporary thinking and practice in other fields of transportation law”

ARGUMENTASI PRO GENERAL AVERAGE

Bagaimana kemudian mengetahui pandangan dari pihak-pihak yang mendukung upaya agar general average tetap dipertahankan?

Tahun 1996, sebuah kelompok yang terdiri dari spesialis di bidang marine insurance yang tergabung dalam Association of Average Adjuster, memberikan pandangannya bahwa jika general average dihapus, apakah dengan perubahan hukum atau kontrak, semua kerugian dan biaya yang saat ini dibagi antara kapal dan muatan, jadi tidak dibagi, maka metode lain mengenai harus dibuat dan sistem yang sudah mapan akan berakhir menuju ketidakpastian.

Menurut International Chamber of Shipping dalam Makalah yang diterbitkan tahun 2004, misalnya menyebutkan bahwa general average adalah solusi praktis untuk mendistribusikan kerugian yang timbul karena insiden maritim yang besar dan sistemnya sudah dipahami secara internasional.

Terlepas dari disetujuinya YAR 2016 belum lama ini, tapi pertarungan antara Asuransi (diwakili antara lain oleh IUMI) yang ingin mengurangi peran general average dengan Shipping (diwakili salah satunya oleh BIMCO) yang berusaha untuk mempertahankan general average belum sepenuhnya selesai & masih akan terus berlanjut.

(Diolah dari berbagai sumber)

Oleh Novy Rachmat – Praktisi Asuransi Marine

Email : novy.rachmat@kbru.co.id

Email : novy.rachmat@gmail.com

 

About the Author

has written 1869 stories on this site.

Write a Comment

Gravatars are small images that can show your personality. You can get your gravatar for free today!

*

Copyright © 2024 ahliasuransi.com. Ahliasuransi is a registered trade mark. All rights reserved. Managed by PT Ahliasuransi Manajemen Indonesia - Specialist Insurance Training & Consultant.
Powered by WordPress.org, Custom Theme and ComFi.com Calling Card Company.